Senin, 28 April 2014

Absolute Advantage VS Comparative Advantage




Absolute Advantage atau keunggulan mutlak adalah kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang atau jasa yang lebih banyak daripada negara lain, dengan menggunakan sumber daya yang sama ataupun dengan produksi barang yang sama. Absolute Advantage ditentukan oleh perbandingan sederhana dari produktivitas tenaga kerja. Dalam Absolute tidak terjadi perdagangan dengan pihak lain. Teori ini berasal dari buku yang berjudul “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” yang dibuat oleh Adam Smith tahun 1776. Menurutnya, suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain.

            Comparative Advantage atau keunggulan komparatif terjadi jika dua negara atau lebih dapat sama-sama beruntung dari perdagangan tersebut. Jika suatu negara secara efisien dalam menghasilkan suatu barang, negara tersebut dapat berdagang dengan negara yang kurang efisien, selama mereka memiliki tingkat perbedaan efisiensi yang relatif besar. Teori ini berawal dari gambaran David Ricardo yang dijelaskan dalam buku “On the Principles of Political Economy and Taxation” pada tahun 1817 dalam sebuah contoh antara Inggris dan Portugal. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.

Sebagai contoh, Cina dan Jepang sama-sama memproduksi kopi dan teh. Cina mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi teh secara efisien dan murah. Sebaliknya, Jepang mampu dalam memproduksi teh secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Cina memiliki keunggulan dalam memproduksi kopi dan Jepang memiliki keunggulan dalam memproduksi teh. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan teh. Dalam teori keunggulan komparatif, suatu negara dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

Tampak kontras perbedaan pada kedua konsep keuntungan diatas. Adam Smith berpendapat bahwa tidak mungkin semua bangsa menjadi kaya secara serentak, jika mengikuti Merkantilisme, karena ekspor dari salah satu negara adalah impor bagi negara tujuan. Bahkan, semua negara akan bisa untung secara serentak jika mereka mempraktekkan perdagangan bebas dan spesialisasi sesuai dengan keuntungan absolut mereka. Smith juga menyatakan bahwa kesejahteraan para bangsa tergantung pada barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia bagi warga negara

Mohammad Adityo Poernomo
1701352474

http://hehemahita.wordpress.com/2011/09/12/ekonomi-internasional-absolute-advantage-vs-comparative-advantage/
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_keunggulan_mutlak
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_keunggulan_komparatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar