Kapitalisme dan Krisis Ekonomi Global
Apa itu kapitalisme? Kapitalisme bisa dibilang sistem ekonomi yang mana perdagangan, industri dan produksi dipegang oleh satu pihak atau kepemilikian pribadi untuk mencari kekayaan sebesar besarnya dalam pasar ekonomi. Sistem Kapitalisme ini sudah menjalar keberbagai belahan dunia, mempengaruhi setiap sistem perekonomian berbagai negara dan dijalankan oleh pihak swasta. Kapitalisme ini juga merupakan hasil dari globalisasi untuk membentuk suatu perdagangan bebas atau free trade yang mempermuda hubungan dagang antar negara tanpa ada batas-batas seperti tarrif-barriers. Salah satu negara terbesar yang menggunakan sistem ini adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat dikenal sebagai negara yang sangat kapitalis yang menyebarkan pahamnya ke penjuru dunia, sehingga banyak munculnya paham-paham yang menentang sistem ini seperti paham Komunisme/Marxisme.
Seperti yang terjadi pada krisis global pada tahun 2008. pada saat itu, perekonomian Amerika Serikat mengalami krisis, baik krisis perbankan, krisis keuangan maupun krisis ekonomi. Pada saat itu banyak perusahaan -perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Banyak perusahaan yang tidak dapat membayar hutang- hutangnya. Akibatnya, banyak orang yang di PHK, harga-harga properti meningkat dan juga menimbulkan efek terhadap bursa saham Wall Street menjadi tidak berdaya. Akibat krisis ini, daya jual beli masyarakat Amerika Serikat menjadi turun, sehingga menurunkan volume import Amerika Serikat yang menyebabkan negara yang menjadi produsen bagi Amerika Serikat merasakan dampaknya. Karena bisa dibilang rakyat Amerika merupakan konsumen dengan daya beli yang tinggi, yang dapat menguntungkan bagi negara pengekspor, seperti Indonesia. Seperti yang dilansir http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3698, terjadi defisit terhadap Neraca Pembayaran Indonesia sebesar US$ 2,2 Milliar pada saat krisis tahun 2008, Selain itu kurs rupiah juga mengalami pelemahan yang cukup tajam. Krisis yang dirasakan Amerika Serikat ikut berdampak bagi negara lainnya bisa dikatakan juga bahwa pusat keuangan dunia berada di AS khususnya Wall street yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang yang berlaku di seluruh dunia.
Sistem Kapitalisme ini sebetulnya lebih berdampak negatif kepada penduduk dunia daripada postifnya. Karena sistem kapitalisme ini hanya menguntungkan satu pihak yang mengumpulkan keuntungan sebesar-besarnya seperti perusahaan-perusahaan swasta. Mereka memperkerjakan tenaga kerja dengan upah yang tidak seberapa dibandingkan dengan keuntungan yang mereka dapat. Makanya bisa dibilang sistem ini menyebabkan "yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin". Mereka tidak mempedulikan kesajahteraan orang lain, mereka hanya mempedulikan uang yang mereka kumpulkan sebanyak-banyaknya. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat maupun banyak di negara kapitalis lain. Pemecatan tenaga kerja, penyitaan rumah akibat tidak dapat membayar hutang bank, maupun tindakan - tindakan lain yang hanya menguntungkan satu pihak atau pemilik modal.
Jadi, Sistem ini adalah sistem yang benar-benar menciptakan kesenjangan sosial. Menurut saya, negara harus bisa ikut campur dalam berjalannya sistem perekonomian untuk mengatur supaya tidak terjadinya suatu tindakan monopoli perdagangan yang benar-benar tidak menciptakan kesejahteraan rakyat. Karena memang Kapitalisme membuat peran negara sedikit dalam ikut campur di roda perekonomian. Sehingga pihak yang memiliki modal lah yang pasti dapat berkuasa.
Praditya Dewangga
1701351862
02PD3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar