Senin, 31 Maret 2014

Merkantilisme



       Merkantilisme, istilah ini diambil dari kata “mercari” dari bahasa Latin, yang berarti jual beli. Merkantilisme sendiri adalah sebuah sistem ekonomi dimana negara atau pemerintah memiliki wewenang penuh atas perekonomiannya, merkantilisme mengatakan bahwa kesejahteraan suatu negara ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara. Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital, seperti mineral berharga, terutama emas, maupun komoditas lainnya yang dimiliki oleh negara. Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, karena itu sistem merkantilisme juga disebut dengan sistem ekonomi proteksi, dengan mendorong eksport dengan cara meperbanyak insentif dan mengurangi import dengan memberikan tarif yang besar sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Kemakmuran dan keuntungan besar diperoleh dari perdagangan luar negeri, sehingga merkantilisme sangat mementingkan perdagangan internasional, walaupun terlihat egois karena mementingkan negara sendiri. Ideologi ini sangat kuat pengaruhnya, sehingga pada abad ke-18 berkembang menjadi politik ekonomi di negara-negara Eropa Barat.


Tujuan dari merkantilisme sendiri adalah untuk melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara masing-masing, dan hanya Negara atau pemerintah yang memperoleh kekayaan sebanyak-banyaknya. Cara yang digunakan dalam rangka memperkaya negara adalah dengan penumpukan logam mulia yaitu emas dan perak, dimana Negara yang memiliki timbunan logam mulia dalam jumlah yang besar merupakan negeri yang kaya, dan mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kekuatannya sehingga dapat memperkuat armada perangnya. Merkantilisme juga merupakan sumber dari lahirnya sistem kapitalisme, dan kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa, dimana era imperialisme dan kolonialisme Eropa akhirnya dimulai. Daerah jajahan dipaksa untuk menghasilkan bahan mentah untuk keperluan industri, dan dipaksa untuk membeli hasil industri negara induk.

Bahkan ajaran merkantilisme diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada awal periode modern, yaitu dari abad 16 sampai abad 18, era dimana kesadaran bernegara sudah mulai timbul. Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang dicetuskan oleh Adam Smith dalam bukunya, The Wealth of Nations, dimana sistem ekonomi baru tersebut diadopsi oleh Inggris, yang saat itu adalah negara industri terbesar di dunia.

Pada masa sekarang ini, merkantilisme tidak lagi diukur melalui emas melainkan melalui mata uang suatu negara. Dalam praktek perdagangan bebas yang global sekarang ini, banyak negara yang masih melakukan beberapa aspek dari merkantilisme, walaupun mengakuinya, demi meningkatkan kesejahteraan domestik ketimbang kesejahteraan global. Pada sekarang ini, pengaruh merkantilisme sangatlah terasa bagi negera berkembang, karena merkantilisme adalah penjajahan di bidang ekonomi. Dengan modal yang kuat, negara maju mengeksploitasi negara berkembang dengan mengeruk hasil bumi dan alamnya dengan biaya rendah dan menjualnya dengan harga tinggi, seperti yang sedang terjadi di negara tercinta kita ini.

Referensi : http://books.google.co.id/books?id=9GfAMWD9H7wC&pg=PA11&lpg=PA11&dq=merkantilisme+sekarang+ini&source=bl&ots=XcgLSAJuyQ&sig=WKfhO8qz-JW9gMg7DDvsaVpjsAM&hl=en&sa=X&ei=8W85U4nLJMParAfcr4CoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=merkantilisme%20sekarang%20ini&f=false

Mohammad Adityo Poernomo
1701352474

Tidak ada komentar:

Posting Komentar