Golden
age, atau masa ke emasan, yang terjadi di tahun 1896 sampai dengan 1914, kenapa
disebut dengan golden age ? Karena pada zaman itu, emas menjadi barang untuk
transaksi, tolak ukur mata uang, dan bahkan mata uang internasional, sehingga
disebut “Gold Standart”. Pada zaman itu harga emas selalu tetap dan stabil, dan
tidak terlalu banyak campur tangan dari pihak pemerintah. Golden age berawal dari
negara Inggris dan terjadi di hampir seluruh daerah Eropa, dan system ini juga sering
dikatakan sebagai permulaan dari era liberalism. Golden age berakhir dengan
ditandainya perang dunia pertama, yang membuat banyak negara memilih untuk
mengentikan dan meninggalkan sistem “Gold Standart” karena pembiayaan perang. Juga
disebabkan banyaknya negara yang perekonomiannya hancur karena perang dunia
pertama, atau biasa disebut dengan istilah “Great Depression”. Menurut sumber, http://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Gold_standard.html,
terdapat 3 jenis gold standart, yaitu :
1. “The gold specie standard”
atau standar mata uang logam, adalah sistem dimana unit moneter berhubungan dengan sirkulasi koin emas, dimana
koin-koin lain juga beredar, dan koin
emas menjadi patokan karena nilainya yang lebih tinggi dibandingkan dengan koin-koin
yang lain.
2. “The gold exchange standard” atau standar
pertukaran emas, biasanya hanya melibatkan sirkulasi koin yang terbuat
dari perak atau logam lainnya, tetapi
pemerintah menjammin nilai tukar uang dengan negara lain yang juga
menggunakan gold. Hal ini menciptakan standar
emas secara de facto, bahwa nilai dari koin
perak memiliki nilai eksternal tetap dalam
hal emas yang independen dari nilai perak yang
melekat.
3.
“The gold bullion standard” atau standar emas batangan, adalah suatu
sistem di mana koin emas tidak
beredar, tetapi pihak berwenang telah sepakat untuk menjual emas batangan pada harga tetap dalam pertukaran untuk mata uang yang beredar ataupun sebaliknya.
Tapi semua hal yang memiliki dampak positif pasti juga memiliki dampak negatif,
dan dampak negatif dari “Golden Age” adalah pengeksploitasian sumber daya alam
dalam pertambangan secara besar-besaran yang merusak bumi untuk mencari emas
yang akan digunakan sebagai mata uang. Meskipun sisa-sisa terakhir dari standar emas menghilang
pada tahun 1971, daya tariknya masih kuat. Mereka yang menentang memberikan kekuasaan diskresi kepada “Central Bank” tertarik dengan kesederhanaan aturan dasar.
Lainnya melihatnya sebagai jangkar yang efektif untuk tingkat harga dunia. Yang
lain masih melihat kembali akan masa Golden Age dan
kerinduan terhadap ketetapan nilai tukar. Meskipun
daya tariknya kuat, tetapi banyak
kondisi yang membuat standar emas
begitu secara sukses lenyap pada tahun 1914.
Dan pada saat
great depression, dimana perekonomian Inggris runtuh, Amerika secara fokus memperbaiki
perekonomian domestiknya dan pada akhirnya ikut serta dalam perang dunia kedua bersama
dengan para sekutunya, yang dimana mereka behasil memenangkan perang dan Amerika
melakukan banyak kebijakan seperti “Marshal Plan” dan melakukan system “Bretton
Woods” walau pada akhirnya system inipun runtuh, dan berganti posisi dimana
dulu patokan mata uang adalah emas, menjadi mata uang Amerika Serikat, U.S.
dollar.
Kesimpulannya
adalah, penting untuk menyadari bahwa pemerintah
tidak mungkin untuk membuat atau mempertahankan standar emas, stabilitas harga secara jangka panjang,
kestabilan mata uang, dan kebijakan ekonomi mereka.
Mohammad Adityo Poernomo
1701352474
Tidak ada komentar:
Posting Komentar