Selasa, 11 Maret 2014

The Golden Age




            Golden age, atau masa ke emasan, yang terjadi di tahun 1896 sampai dengan 1914, kenapa disebut dengan golden age ? Karena pada zaman itu, emas menjadi barang untuk transaksi, tolak ukur mata uang, dan bahkan mata uang internasional, sehingga disebut “Gold Standart”. Pada zaman itu harga emas selalu tetap dan stabil, dan tidak terlalu banyak campur tangan dari pihak pemerintah. Golden age berawal dari negara Inggris dan terjadi di hampir seluruh daerah Eropa, dan system ini juga sering dikatakan sebagai permulaan dari era liberalism. Golden age berakhir dengan ditandainya perang dunia pertama, yang membuat banyak negara memilih untuk mengentikan dan meninggalkan sistem “Gold Standart” karena pembiayaan perang. Juga disebabkan banyaknya negara yang perekonomiannya hancur karena perang dunia pertama, atau biasa disebut dengan istilah “Great Depression”. Menurut sumber, http://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Gold_standard.html, terdapat 3 jenis gold standart, yaitu :

1.      “The gold specie standard” atau standar mata uang logam, adalah sistem dimana unit moneter berhubungan dengan sirkulasi koin emas, dimana koin-koin lain juga beredar, dan  koin emas menjadi patokan karena nilainya yang lebih tinggi dibandingkan dengan koin-koin yang lain.

2.      “The gold exchange standard” atau standar pertukaran emas, biasanya hanya melibatkan sirkulasi koin yang terbuat dari perak atau logam lainnya, tetapi pemerintah menjammin nilai tukar uang dengan negara lain yang juga menggunakan gold. Hal ini menciptakan standar emas secara de facto, bahwa nilai dari koin perak memiliki nilai eksternal tetap dalam hal emas yang independen dari nilai perak yang melekat.

3.      “The gold bullion standard” atau standar emas batangan, adalah suatu sistem di mana koin emas tidak beredar, tetapi pihak berwenang telah sepakat untuk menjual emas batangan pada harga tetap dalam pertukaran untuk mata uang yang beredar ataupun sebaliknya.

Tapi semua hal yang memiliki dampak positif pasti juga memiliki dampak negatif, dan dampak negatif dari “Golden Age” adalah pengeksploitasian sumber daya alam dalam pertambangan secara besar-besaran yang merusak bumi untuk mencari emas yang akan digunakan sebagai mata uang. Meskipun sisa-sisa terakhir dari standar emas menghilang pada tahun 1971, daya tariknya masih kuat. Mereka yang menentang memberikan kekuasaan diskresi kepada “Central Bank” tertarik dengan kesederhanaan aturan dasar. Lainnya melihatnya sebagai jangkar yang efektif untuk tingkat harga dunia. Yang lain masih melihat kembali akan masa Golden Age dan kerinduan terhadap ketetapan nilai tukar. Meskipun daya tariknya kuat, tetapi banyak kondisi yang membuat standar emas begitu secara sukses lenyap pada tahun 1914.

Dan pada saat great depression, dimana perekonomian Inggris runtuh, Amerika secara fokus memperbaiki perekonomian domestiknya dan pada akhirnya ikut serta dalam perang dunia kedua bersama dengan para sekutunya, yang dimana mereka behasil memenangkan perang dan Amerika melakukan banyak kebijakan seperti “Marshal Plan” dan melakukan system “Bretton Woods” walau pada akhirnya system inipun runtuh, dan berganti posisi dimana dulu patokan mata uang adalah emas, menjadi mata uang Amerika Serikat, U.S. dollar.

Kesimpulannya adalah, penting untuk menyadari bahwa pemerintah tidak mungkin untuk membuat atau mempertahankan standar emas, stabilitas harga secara jangka panjang, kestabilan mata uang, dan kebijakan ekonomi mereka.

Mohammad Adityo Poernomo
1701352474

Tidak ada komentar:

Posting Komentar