Selasa, 13 Mei 2014

H-O Theory dan Product Life-Cycle

     H-O teori adalah perkembangan teori dari model matematika ekuilibrium dalam perdagangan internasional yang dibuat oleh Eli Heckscher dan Bertil Ohlin. Teori ini didasarkan pada teori David Ricardo yaitu Comparative Advantage. H-O teori berpendapat kalu negara-negara akan memproduksi dan mengekspor produk atau sumber daya alam (SDA) yang melimpah di negara tersebut dan cenderung mengimpor produk yang langka di negara tersebut. Dan mereka juga berpendapat kalau perdagangan internasional ditentukan oleh faktor yang menjadi given di negara tersebut.
     
     Dan di Indonesia sendiri, pola perdagangan yang saya analisa menggunakan H-O teori yaitu misalnya Indonesia dengan given seperti banyak tanah-tanah yang masih kosong maka tanah-tanah itu dijual untuk investasi dan perusahaan asing. Sedangkan misalnya Amerika cenderung ke produksi teknologi, maka Amerika mengekspor teknologi mereka misalnya  ke Indonesia. Jadi, ada hubungan timbal balik antar negara-negara yang melakukan perdagangan. Contoh nyatanya teori H-O adalah freeport.

     Selanjutnya yaitu product life-cycle, product life-cycle adalah siklus suatu produk yang dibagi dalam 4 tahap. Yang pertama yaitu introduction, pada tahap ini suatu produk baru muncul dan masih dalam tahap promosi atau pengenalan produk ke publik dan pada tahap ini juga belum ada profit atau keuntungan yang didapat. Yang kedua yaitu growth, pada tahap yang kedua ini masyarakat mulai mengenal produk yang di promosikan, mulai ada dan meningkatnya keuntungan yang didapat. Selain itu, mulai banyak distibutor yang menyalurkan produk tersebut. Selanjutnya yaitu maturity, pada tahap yang ketiga ini produk yang dipasarkan akan semakin menurun pembeliannya dan menetap di satu titik tertentu dan jika suatu perusahaan tidak melakukan sesuatu yang dapat menarik kembali minat konsumen pada produk tersebut makan produk tersebut penjualannya akan semakin menurun dan keuntungan yang didapat juga semakin sedikit. Dan yang terakhir adalah decline, suatu fase dimana konsumen merasa sudah jenuh atau tidak tertarik lagi dengan produk tersebut dan cenderung beralih ke produk yang lain yang lebih menarik.

     Contohnya adalah flashdisk, misalnya perusahaan mengeluarkan produk terbarunya yaitu flasdisk berkapasitas sebesar 2GB, pada saat itu perusahaan sedang melakukan introduction tentang produknya ke masyarakat. Lalu, dalam beberapa bulan, sudah banyak konsumen yang memakai produk perusahaan itu dan keuntungan perusahaan itu meningkat. Setelah itu, dalam jangka beberapa waktu flashdisk 2GB itu pasti akan mengalami tahap maturity atau banyak konsumen yang sudah memilikki produk itu dan penjualan perusahaan tidak sebanyak pada tahap growth dan penualannya menetap di suatu titik. Lalu perusahaan flashdisk itu mengeluarkan lagi produk flashdisk misalnya dengan kapasitas 8GB, lalu berulang lagi product life cycle seperti yang dialami flashdisk dengan kapasitas 2GB. Lalu, kemana flashdiks 2G saat flashdisk 8GB sedang mengalami tahap growth ? flashdisk 2GB mengalami decline, karena mungkin produk tersebut sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen lagi. Dan efeknya, sekarang jarang ada toko yang mejual flashdisk 2GB.


SITI AMALIAH
1701352820

Tidak ada komentar:

Posting Komentar